Dampak CORONA
9,April 2020
Dampak Corona
Jumlah penderita virus Corona atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya COVID-19 di dunia semakin bertambah. Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) sudah lebih dari 105 ribu orang terpapar corona dengan penderita yang meninggal dunia berjumlah lebih dari 3000 orang.
Di Indonesia sendiri, jumlah penderita sudah puluhan orang. Jumlah yang terus meningkat membuat banyak negara terpaksa membatasi perlintasan negara. Bahkan gara-gara virus tersebut, perekonomian di dunia juga terganggu.
Pasalnya, para pekerja yang seharusnya bekerja di kantor harus mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Bahkan sejumlah pabrik di China, sebagai tempat pertama diduga lahirnya virus tersebut harus berhenti produksi yang berpengaruh pada pasokan bahan baku untuk pembuatan barang konsumsi di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Setelah kurangnya aktivitas para pekerja, sejumlah pihak pun memperketat penjagaan masuknya orang ke lokasi mereka, termasuk ke sekolah. Mereka yang masuk harus melewati sejumlah screening mulai dari pemeriksaan suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer.
Hal ini tentu saja menganggu aktivitas masyarakat. Bukan hanya itu, sejumlah sekolah di Indonesia pun sudah mulai meliburkan sekolah guna mencegah penyebaran virus corona.
Jika sekolah terpaksa diliburkan, maka pihak yang paling dirugikan adalah segenap civitas akademi. Namun jika diperhatikan secara seksama, pelajar adalah pihak yang paling merasakan dampaknya.
Pasalnya, jika semua harus terhenti atau setidaknya diundur maka waktu pelaksanaan kegiatan belajar selama setahun akan mundur sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Belum lagi bagi mereka yang dalam waktu dekat akan menghadapi ujian nasional.
Sebenarnya, permasalahan “tempat belajar” pun bisa diselesaikan menggunakan berbagai cara. Seperti yang terdapat pada aplikasi WeKiddo, aplikasi ini mampu “memindahkan kegiatan belajar di sekolah” ke dalam smartphone.
Dampak Corona
Jumlah penderita virus Corona atau yang dikenal dengan nama ilmiahnya COVID-19 di dunia semakin bertambah. Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization) sudah lebih dari 105 ribu orang terpapar corona dengan penderita yang meninggal dunia berjumlah lebih dari 3000 orang.
Di Indonesia sendiri, jumlah penderita sudah puluhan orang. Jumlah yang terus meningkat membuat banyak negara terpaksa membatasi perlintasan negara. Bahkan gara-gara virus tersebut, perekonomian di dunia juga terganggu.
Pasalnya, para pekerja yang seharusnya bekerja di kantor harus mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Bahkan sejumlah pabrik di China, sebagai tempat pertama diduga lahirnya virus tersebut harus berhenti produksi yang berpengaruh pada pasokan bahan baku untuk pembuatan barang konsumsi di sejumlah negara termasuk Indonesia.
Setelah kurangnya aktivitas para pekerja, sejumlah pihak pun memperketat penjagaan masuknya orang ke lokasi mereka, termasuk ke sekolah. Mereka yang masuk harus melewati sejumlah screening mulai dari pemeriksaan suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer.
Hal ini tentu saja menganggu aktivitas masyarakat. Bukan hanya itu, sejumlah sekolah di Indonesia pun sudah mulai meliburkan sekolah guna mencegah penyebaran virus corona.
Jika sekolah terpaksa diliburkan, maka pihak yang paling dirugikan adalah segenap civitas akademi. Namun jika diperhatikan secara seksama, pelajar adalah pihak yang paling merasakan dampaknya.
Pasalnya, jika semua harus terhenti atau setidaknya diundur maka waktu pelaksanaan kegiatan belajar selama setahun akan mundur sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Belum lagi bagi mereka yang dalam waktu dekat akan menghadapi ujian nasional.
Sebenarnya, permasalahan “tempat belajar” pun bisa diselesaikan menggunakan berbagai cara. Seperti yang terdapat pada aplikasi WeKiddo, aplikasi ini mampu “memindahkan kegiatan belajar di sekolah” ke dalam smartphone.
Libut benar benar panjang ....semua sudah rindu aktifitas normal. Semoga semua cepat berlalu
BalasHapusAmiinn 🤲
BalasHapus